Wawancara

Tes wawancara biasanya dilakukan pada akhir seleksi atau bersamaan dengan tes ideologi dan kebangsaan. Tes wawancara ini dilakukan oleh panitia pusat (Panpus) yang biasanya terdiri dari gabungan beberapa angkatan pada tes wawancara Akademi TNI dan panpus khusus psikologi pada tes wawancara Polri. Hal-hal yang biasa ditanyakan pada saat wawancara adalah sebagai berikut.

Data Pribadi

Petugas wawancara akan menanyakan seputar nama, tempat tanggal lahir, orang tua, pendidikan, dan kelengkapan administrasi. Usahakan untuk menjawab dengan jujur dan sesuai dengan data pribadi yang telah dikumpulkan sebelumnya. Ketidaksesuaian antara data pribadi yang dikumpulkan dengan jawaban saat wawancara akan menjadi kendala tersendiri untuk lolos tes.

Aktivitas

Petugas wawancara akan menanyakan seputar aktivitas sehari-hari saat peserta masih SMA ataupun setelah lulus. Ungkapkan dengan jujur dan tenang tentang semua aktivitas misalnya tentang les, mengaji di surau, membantu orang tua berjualan, atau sekadar bersih-bersih rumah sebagai tugas rutin.

Pengalaman Organisasi

Peserta seleksi TNI dan Polri akan memiliki nilai lebih apabila berpengalaman organisasi sewaktu sekolah. Organisasi atau ekstrakurikuler yang dipandang cukup relevan adalah Pramuka, Paskibra, PMR, bela diri, dan sejumlah organisasi kepemudaan yang melatih kedisiplinan serta kemandirian.

Visi dan Misi

Petugas wawancara akan menanyakan tentang visi dan misi hidup peserta, cita-cita, dan keinginan, baik sebagai seorang prajurit TNI atau Polri nantinya ataupun cita-cita lain apabila tidak lolos seleksi. Ungkapkan semua cita-cita yang baik dengan tenang serta jujur karena petugas akan mengetahui kejujuran dari sorot mata seseorang saat diwawancara.

Pengetahuan Umum dan Isu Sosial

Pertanyaan lain yang mungkin saja dilontarkan adalah tentang pengetahuan umum, seperti negara-negara tetangga, isu dunia secara global, kerja sama Indonesia dengan negara lain, atau mungkin seputar piala dunia sepakbola dan F1. Semua bisa saja ditanyakan, oleh karena itu apabila peserta aktif mengikuti berita dan mampu menganalisis secara objektif akan mendapatkan poin tersendiri di mata petugas wawancara.

Persiapan dan Sikap Saat Diwawancara

a. Penampilan Rapi dan Bersih

Berangkatlah wawancara dengan penampilan yang pantas, rapi, dan bersih. Jangan lupa untuk mandi dan menyikat gigi, gunakan pula sampo agar rambut juga bersih dan segar. Jangan menggunakan parfum yang terlalu menyengat, cukup deodoran ringan atau bedak anti bau badan untuk menyerap keringat berlebih, terutama di bagian ketiak. Kenakan busana yang rapi, kemeja lengan panjang dan celana kain bagi pria serta blus dan celana kain atau rok bagi wanita. Jika ada aturan tertentu tentang penggunaan busana, taati peraturan tersebut, misalnya untuk kemeja berwarna putih dan celana gelap. Jangan lupa bersepatu yang disemir rapi dari jenis pantofel atau sepatu kerja, baik bagi pria maupun wanita. Bagi wanita, tidak perlu menggunakan ‘hak’ yang terlalu tinggi, cukup sepatu ‘berhak’ 3 cm saja, agar tetap pantas dan nyaman saat wawancara. Sisir rambut dengan rapi dan jangan memakai jelly atau minyak rambut terlalu banyak agar rambut tidak mengilat berlebihan.

b.Ckup Istirahat

Istirahat yang cukup malam sebelum wawancara, jangan biarkan mata sembap menyertai wawancara Anda. Jika perlu, kompres mata dengan teh dalam kantung yang telah diseduh selama beberapa jam, agar sembab dan kantung mata tidak lagi tampak di wajah. Kecukupan istirahat juga bisa berpengaruh terhadap jawaban peserta saat diwawancara.

c. Menjabat Tangan

Ketuklah pintu ruangan wawancara dan jabat tangan petugas wawancara dengan sopan saat dipanggil wawancara. Hilangkan perasaan tegang dan senyumlah secara wajar pada petugas wawancara.

d. Berbicara dengan Sopan, Tetapi Tegas

Menjawab setiap pertanyaan dengan tegas, tetapi tetap sopan dan dengan nada biasa bukan tinggi atau terlalu lemah. Tidak perlu ragu dan takut untuk menjawab setiap pertanyaan pewawancara dengan jujur. Ungkapkan saja dengan sopan dan cerdas setiap ide atau cerita tentang diri kita. Jangan melebarkan pertanyaan, cukup menjawab apa yang ditanyakan saja agar pewawancara tidak bosan mendengar cerita kita.

e. Tenang dan Tidak Banyak Bergerak

Duduklah dengan tenang, santai namun tetap tegap dan tidak terlihat lesu. Saat menjawab pertanyaan jangan banyak bergerak, baik mengusap rambut, menyampaikan pendapat, atau gerakan lain yang tak perlu. Biarkan tangan berada di atas pangkuan dan tak perlu naik ke atas meja apalagi sampai banyak membuat gerakan.

f. Aktif Mengikuti Perkembangan Pengetahuan Umum

Membaca koran nasional dan mengikuti berita nasional dan internasional merupakan modal penting saat dilakukan wawancara. Berpendapatlah secara objektif, tetaplah berpijak pada sopan santun dan ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Tunjukkan bahwa diri Anda memiliki ideologi yang kuat dan mental baja untuk tetap maju sebagai prajurit TNI dan Polri.