Tes Kesehatan

Tes kesehatan disebutkan paling banyak menggugurkan peserta seleksi calon prajurit TNI dan Polri. Berhubungan dengan pendidikan yang dilaksanakan nanti adalah pendidikan militer maka kesehatan menjadi kunci utama keberhasilan pendidikan tersebut. Biasanya peserta seleksi diwajibkan untuk berpuasa semalam sebelum pemeriksaan kesehatan dalam. Untuk mengantisipasi agar lolos tes kesehatan, hentikan minum obat apapun satu minggu sebelumnya, hentikan apabila masih merokok, makan makanan bergizi, hindari makanan berlemak, rajin minum jus buah dan air putih, serta cukup istirahat.

Tes kesehatan atau pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi dua hal, yaitu pemeriksaan luar yang biasanya dilakukan pada Tes Kesehatan I dan pemeriksaan dalam yang dilakukan pada Tes Kesehatan II.

a. Tes Kesehatan Luar

Tinggi dan Berat Badan

Tinggi dan berat badan yang lolos seleksi adalah tinggi dan berat yang sesuai dengan ketentuan persyaratan pendaftaran. Pengukuran dilakukan tanpa menggunakan alas kaki dan tepat sampai batas kulit kepala (bukan rambut). Berat badan yang dikatakan sesuai adalah berat badan yang memenuhi standar BMI (Body Mass Index). Pengukuran ini banyak dilakukan di fitness centre ataupun bisa dihitung langsung menggunakan kalkulator BMI yang banyak terdapat di internet, antara lain di website binaraga.net, bmi-online.pl dan bmikalkulator24.pl.

Tekanan Darah (Tensi)

Dilihat tekanan darahnya, termasuk normal atau tidak. Bagi yang tekanan darahnya tidak normal, misalnya terkena hipertensi ataupun hipotensi maka jelas akan mengurangi poin dalam tes kesehatan ini. Idealnya tekanan darah berada pada kisaran 120/80.

Postur

Tes postur yaitu memeriksa ketegapan dan kemantapan postur yang nantinya akan dibentuk dalam pendidikan TNI dan Polri. Peserta seleksi dengan berat badan yang agak kurang lebih banyak diterima daripada berat badan yang berlebih. Hal ini dikarenakan membentuk tubuh dengan berat badan kurang lebih mudah daripada menurunkan berat badan pada peserta yang berat badannya berlebih. Cek postur dan beberapa tes kesehatan lainnya dipisahkan antara pria dan wanita dan dilakukan di ruang tertutup.

Telinga, Mata dan Kulit

Ketajaman pendengaran dan kebersihan telinga menjadi syarat terpenuhinya poin pada tes kesehatan. Dengan telinga, mata, dan kulit yang sehat maka calon prajurit TNI dan Polri lebih nyaman dan mampu menjalankan tugasnya. Untuk mata diperiksa tentang penggunaan kacamata atau lensa kontak. Untuk calon prajurit TNI dan Polri biasanya hanya diberi toleransi minus 1 untuk mata, karena diharapkan seorang prajurit yang menjalani pendidikan tidak berkacamata sehingga memengaruhi fisik peserta saat pendidikan nantinya.

Untuk mengantisipasi kesehatan mata, usahajan sering mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, tomat, apel, dan ubi jalar. Selain itu, seimbangkan pandangan ke arah yang dekat dan jauh. Misalnya sering menggunakan komputer maka seimbangkan dengan berjalan serta lari pagi atau menyetir kendaraan sehingga bisa memandang ke arah yang jauh.

Untuk mengantisipasi kesehatan telinga, usahakan pergi ke dokter THT dua minggu sebelum pemeriksaan untuk membersihkan telinga.

Untuk mengantisipasi pemeriksaan kulit, mandilah secara teratur. Apabila memiliki penyakit kulit semacam panu, kadas, dan kurap secara tuntas maka segeralah diatasi dengan berobat ke dokter.

Virginitas dan Pemeriksaan Payudara pada Wanita

Kedua pemeriksaan ini secara otomatis dilakukan oleh anggota TNI dan Polri wanita. Jagalah diri dengan baik saat remaja ataupun ketika masih kanak-kanak agar seperti tak banyak manuver saat bersepeda yang mungkin mempengaruhi virginitas. Makan sayur dan buah secara teratur dalam jumlah yang cukup serta olahraga untuk menguatkan otot dada merupakan dua hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi pemeriksaan payudara.

Pemeriksaan Vorikel dan Hernia Khusus Pria

Idealnya peserta seleksi tidak memiliki keluhan dengan vorikel dan hernia. Inilah perlunya general check up minimal 1 tahun sebelum pendaftaran agar saat diketahui ada masalah dengan penyakit hernia bisa diatasi dengan terapi tertentu.

Pemeriksaan Kemungkinan Memiliki Penyakit Ambeien, Amandel dan Varises

Untuk mengantisipasi ketiga penyakit tersebut, sebaiknya memang kondisi kesehatan diketahui sejak dini sehingga jika memiliki salah satu dari ketiga penyakit di atas, bisa disembuhkan terlebih dahulu sebelum pendaftaran TNI dan Polri. Misalnya ambeien dan amandel, bisa dioperasi atau dilakukan terapi tertentu. Untuk varises, bisa diberikan suntikan menghilangkan varises enam bulan sampai satu tahun sebelum pendaftaran.

Pemeriksaan Gigi

Usahakan tidak ada lubang pada gigi dan bersihkan gigi secara teratur dengan menyikat gigi dua kali sehari semenjak kecil.

Pemeriksaan Anus dan Alat Reproduksi

Pola hidup dan pola makan yang sehat perlu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai pemeriksaan kesehatan sehingga bisa lolos seleksi saat mendaftar TNI ataupun Polri.

b. Pemeriksaan Kesehatan Dalam

  • Pemeriksaan urine, untuk mendeteksi (penggunaan dopping, penggunaan narkoba, konsumsi alkohol dan rokok, penyakit ginjal, penyakit diabetes, dan kehamilan pada peserta wanita).
  • Pemeriksaan darah, untuk mendeteksi (normal atau tidaknya asam urat, normal atau tidaknya Hb, normal atau tidaknya kolesterol, normal atau tidaknya) gula darah dan lemak darah, serta trigliserol.
  • Rontgen, untuk mengetahui kesehatan paru-paru, kesehatan jantung, dan kesehatan organ dalam lain yang bisa dideteksi.
  • EKG (rekam jantung) untuk mengetahui kondisi jantung.
  • USG untuk mendeteksi ada (tidaknya) benda asing dalam tubuh, misalnya batu ginjal dan empedu.
  • Spirometri untuk mengetahui kekuatan pernapasan.
  • Audiometri untuk mengetahui kepekaan mendengar.